Erwin Hendardi

Anak lampung ini punya nama Erwin, kepanjangannya Erwiiiiinnn, enggak ding, maksudnya Erwin Hendardi, gitu... Di angkatan, biasa dipanggil Abang, tapi bukan abang-ijo, lho.. (tapi abang becak ya, he..he..). Panggilan ini ada sejarahnya. Ceritanya dulu waktu pertama masuk di Geologi, aku paling males ngapalin nama temen-temen, jadi semua yang sejenis, saya panggil aja abang (tapi panggilan ini nggak berlaku untuk Yuka dan Ira).

Terlahir dan dibesarkan (apanya ?) di sebuah rumah ujung aspal kota tercinta Bandar lampung, tepatnya 15 November 1972, dibawah naungan bintang Scorpio dan shio Tikus. Tercatat di buku besar Pak Mugi dengan nomer 92/87546/TK/18129. Base camp di Jl. Dr. Harun II, Gg. Purnadwija No. 13 Bandar Lampung, telp. (0721)254293.

Pengalaman paling berkesan di Geologi adalah waktu bantuin temen berantem sama Pak kandar (mudah-mudahan beliau tidak baca ini). Ceritanya waktu semester I dulu (baru berumur beberapa hari), ada keperluan di pengajaran (cairkan wesel). Waktu itu bawa temen masuk ke bagian pengajaran. Pas lagi nunggu tanda tangan Pak Rohmatun (kalo nggak salah), dateng Pak Kandar mendekati kami dan negur temen yang rambutnya gondrong, pake kaos oblong, sendalan jepit dan petantang-petenteng (pokoknya lengkap dah kesalahannya...). Pak Kandar negur dan mengingatkan bahwa di Jurusan nggak boleh pake pakaian nggak sopan begitu. Sang temen rada marah + tersinggung juga, soalnya mengira beliau itu cuma pegawai pengajaran (karena pake pakaian putih kebesarannya). Sebagai teman aku juga ikut belain dia (maklum hawa-nya masih panasan) dan ikut adu mulut sama Pak Kandar. Nah, disela-sela omongannya itulah baru beliau ngaku bahwa beliau itu salah satu dosen Geologi. Wah.. pucet juga setalh tau, langsung aja ambil langkah seribu... Walhasil aku baru berani ngambil Paleontologi Umum di semester 8 (bareng 94), sambil berharap Pak Kandar udah lupa sama mukaku.

Dosen yang paling berkesan, favorit dan teladan jelas Babe dong (Pak Marno Datun). Gondrong, celana cut-brai (gitu ya nulisnya..), jenggotan, cuek tapi serius. Makanya Seminar dan TA beliau yang mbimbing, walaupun mata kuliah-mata kuliah dia nilaiku nggak ada yang bagus (berarti dia kan sayang sama aku, secara nggak langsung dia nyuruh aku ngulang, biar ketemu lagi, he..he..)

Temen (bentuk jamak dari teman) ter.... :
Lucu : Sinung dan Tatok (kenapa nggak bikin grup lawak aja..)
Aneh : Edo (dengan kedua alisnya yang bertaut...)
Wagu : Fajar (inget hari-hari indah kita berdua Jar, saat kita jadi penjaga malem Pogung Dalangan, gara-gara kamu waktu tidurku nggak pernah lebih dari 5 jam sehari, aku jadi ikut-ikutan kena insomnia..)
Njengkelin : Jun (inget berapa kali aku kena sial gara-gara lu...)
Cita-cita : mewujudkan semua keinginan yang pernah kupunya (terlalu banyak kalo ditulis di sini..).

Wejangan : Bang Iwan (maksudnya Iwan Fals) pernah bilang, hidup itu bagai bis kota (dan kita penumpangnya), satu saat harus jalan, di saat lain harus berhenti, masuk terminal dan menurunkan penumpang. Maksudnya saat-saat kita bersama begini, itu hanya sebagian kecil dari jalan hidup kita yang panjang, tapi bukan berarti harus dilupakan, sebab suatu saat mungkin kita akan bertemu dengan teman seperjalanan yang sama, walaupun pada terminal yang lain...