M. Irfan Setiawan

Saya terlahir dengan nama M. Irfan Setiawan, dengan M kepanjangannya Mas (eh nggak ding) Muhammad, biasa dipanggil Phan-phan, padahal saya kan nggak kurus kok dipanggil phan-phan, saya kan cuma langsing aja ya... nomer papan hukuman yang dikalungkan 92/87520/TK/18103. Tempat saya lahir di rumah sakit bukan di balai bambu buatan bapakku (kayak lagunya Iwan Fals) kotanya Surabaya tanggal suwelas Januari sewu sangangatus pitungpuluh telu (11-1-1973) dengan bintang wedus gembel (Capricorn) makanya teman-temannya mirip dengan bintang saya (gembel semua, yang nulis nggak usah komentar tak kethak..) dengan shionya kayaknya shiomei (eh nggak ding), tikus kok, makanya saya pandai membaca situasi, kalo ada situasi yang nggak menguntungkan saya lari, he..he..

Tempat tinggal kerajaan Dhaha Kediri di kastil yang penuh kedamaian Jl. Persada Sayang no.2., kriing (0354)73437.

Pengalaman hidup di Geologi begitu menyedihkan, hidup diantara binatang jalang yang siap menerkam dengan air liur yang selalau menetes, tanpa ada belaian lembut seorang wanita, membuat saya ingin berlari dari kenyataan ini dan berlindung dibalik baju long dress (eh nggak ding, nanti dimakan rame-rame..).

Saya terkesan dengan angkatan 92 yang penuh dengan tatapan mesum, baik terhadap lawan jenis maupun terhadap sejenis, serba saru dan serba wagu, tapi kompak kok...noraknya.
Wejangan : saya nggak bisa memberi wejangan, terhadap diri saya sendiri aja nggak bisa kok.

Harapan hidupku : hidup bahagia, ditemani istri yang cakep dan tinggal di Negeri di Awan.

Temanku yang paling wagu Schummy "slonong boy" Handoyo, paling suka slonong sana slonong sini, kalo terlambat suka lewat depan dosen trus celingak-celinguk cari tempat duduk seakan-akan nggak ada dosennya.

Teman yang paling aneh dan cuek si Master Wong (Mizarman) mungkin karena ginkang yang tinggi makanya kalo jalan waktu trip sering ilang, tapi tiba-tiba berada di depan lagi.

Teman yang paling saru SSA (Rian Bagaspati) padahal sama cewek takutnya setengah idup kok bisa saru ya.. ?!, mungkin sejak awal sudah terkena radiasi lingkungan dia tinggal, makanya saya beri saran sama teman-teman nggak usah tinggal satu kost sama SSA, dua teman kita sudah jadi korbannya, yang satu contongnya sudah doll (Fajar), yang satunya jadi sangat wagu (Nukee). Dosen yang paling saru Pak Toto. Dosen yang paling moi Ibu Dwi Korita.

Makanan favorit popor senapan (maksudnya opor ayam kampung, ayam ras dan ayam kampus, he..he...), sate kambing yang bikin mah-nya kumat, bakso dan yang enak, banyak dan gratis.